kala kematian melantunkan sajak
seketika orang itu mati
mati mewariskan segumpal nyawa yang suci
yang hanya bisa menangis dan mengerang
disisinya sang suami tertegun
meratap pada jasad yang tak kunjung bangun
bibirnya getar getir
seraya menghujat kepada Tuhan
“Tuhan, mengapa Engkau berperilaku tidak adil?”
hanya hening yang menjawab
di tengah haru sedih mata yang sembab
akhirnya Tuhan menjawab,
sang bayi menangis.
Rawamangun, 28 Februari 2011
13:48
Komentar
Posting Komentar